Pada umumnya nenek moyang kita
khususnya masyarakat Nusa Tenggara Barat pada zaman dahulu sampai saat ini
masih percaya akan makhluk-makhluk supernatural. Dipulau Lombok terutama suku
bangsa Sasak percaya akan makhluk-makhluk supernatural, antara lain:
1. Betara
Guru adalah Raja dewa-dewa yang menurunkan Raja
Lombok.
2. Bidadari
yaitu sebangsa dewi yang hidup di madia
(antara awing-awang).
3. Bebodo
(beboro), yaitu sebangsa
hantu yang berkeliaran bila maghrib tiba, lebih-lebih pada malam Jum’at. Itulah
sebabnya pada saat itu anak-anak dilarang bermain-main. Ia suka menyembunyikan
anak kecil yang diberinya makan ulat. Untuk menemukannya dipikulkan parang
bunting (tak bergagang)
4. Bake’, juga sebangsa hantu yang sangat jahat
yaitu membuat manusia sakit. Tempat tinggalnya dihutan, batu-batu besar dan
pohon kayu rindang.
5. Belata, sama halnya dengan bake’, hanya
perbedaannya yaitu belata memakan orang.
6. Bebai
dan Gegendu’; yaitu
sejenis makhluk halus yang kecil yang tidak semua orang dapat melihatnya.
Sejenis dengan bebai adalah gegendu’ yang kedua-duanya dipelihara oleh Selak
atau orang leak. (Jawa: suanggi)
7. Leyak
atau Selak; sebenarnya
bukanlah makhluk halus melainkan manusia biasa. Seseorang dapat menjadi leyak
disebabkan memiliki ilmu leyak yaitu semacam ilmu sihir. Karenanya ia dapat
menjadi bermacam-macam makhluk sesuai dengan keinginannya, misalnya dapat
menjadi hantu, binatang, benda mati, dan sebagainya. Ada kalanya orang menjadi
leyak disebabkan keturunan, demikian juga bila seseorang beristrikan turunan
leyak, maka ia akan menjadi leyak.
Jenis-jenis
leyak atau selak:
a.Selak
belek.
Kekuatannya
lebih besar dan lebih hebat dalam menghancurkan lawan dan umumnya memakan
bangkai dan kotoran manusia.
b.Selak
bunga.
Hidupnya
di angkasa dan selalu mencari musuh di malam hari. Selak bunga tidak memakan
makanan kotor seperti halnya selak belek.